Spiga

Kisah Teladan

Kisah Teladan Buat Anakku

“Dia termasuk penduduk Yaman, berasal dari Desa Qarn, dari Suku Murad. Ayahnya telah meninggal dunia dan ia hidup bersama-sama dengan ibunya. ‘Uwais adalah seorang anak yang berbakti kepada ibunya. Ia pernah menderita penyakit kusta, kemudian ia berdoa kepada Allah SWT, maka Allah menyembuhkan penyakitnya. Masih ada bekas penyakit sebesar biji mata uang dirham di kedua tangannya. Dia termasuk tokoh tabi’in”.

Demikian perkataan Rasulullah saw., saat beliau menceritakan ‘Uwais al Qarny. Meskipun Rasulullah sendiri belum pernah bertemu dan melihatnya, namun beliau menceritakan ciri-ciri yang melekat pada ‘Uwais. Kelebihan yang dimiliki ‘Uwais adalah do’anya yang sangat mustajabah.

Karena do’anya yang sangat mustajabah, maka tak heran bila Rasulullah saw. Pernah berkata kepada sahabat dekatnya, Umar bin Khattab, “Seandainya engkau (wahai Umar), berkesempatan (bertemu dengan ‘Uwais maka) mintalah dia memohonkan ampun bagimu, lakukanlah!”

Konon saat Umar menjadi khalifah, beliau selalu menanyakan kepada para jamaah haji di baitullah saat musim haji, “Apakah di antara kalian ada yang bernama ‘Uwais al Qarny?”

Tapi mereka menjawab, “Tidak!”

“Mengapa kalian meninggalkannya?”, Tanya khalifah Umar lebih lanjut.

“Kami meninggalkannya (karena) dia hanya memiliki sedikit harta benda (untuk bekal berhaji) dan pakaiannya pun sangat usang”, jawab mereka.

“Rugilah kalian!” sahut khalifah Umar. “Sebab Rasulullah saw pernah berkata tentang dirinya, “Jika kalian berkesempatan (bertemu dengan ‘Uwais, maka) mintalah agar dia memohonkan ampunan bagi kalian. Maka lakukanlah!”

Khalifah Umar pun setiap tahunnya senantiasa menunggu kedatangan ‘Uwais. Hingga suatu ketika ‘Uwais datang bersama rombongan jamaah haji dari Yaman. Khalifah Umar dengan gembira menyambut kedatangan ‘Uwais. Umar ingin memastikan apakah benar dia betul-betul ‘Uwais yang pernah diceritakan oleh Rasulullah saw.

“Siapakah namamu?”Tanya khalifah Umar.
“Uwais!” Jawabnya.
“Dari wilayah Yaman mana asalmu?” Tanya khalifah Umar menyelidik terus.
“Dari wilayah Qarn!”
“Dari kabilah Zaman manakah asalmu?”
“Dari Kabilah Murad!”
“Bagaiamana keadaan ayahmu?”
“Ayahku telah meninggal dunia. Aku kini hidup bersama ibuku.”
“Bagaimna sikapmu terhadap dia (ibumu)?”
“Aku masih saja berharap bisa senantiasa berbakti kepadanya.”
“Apakah kamu pernah menderita sakit sebelum ini?”
“Ya, aku pernah menderita penyakit kusta, lalu aku berdo’a kepada Allah dan Allah menyembuhkan penyakitku!”
“Apakah masih ada bekas penyakit itu?”
“Ya, di lenganku masih ada bekas penyakitku, besarnya sepeti mata uang dirham.”
Saat itu pula ‘Uwais memperlihatkan bekas penyakit di lengannya kepada Khalifah Umar bin Khattab. Ketika Khalifah Umar melihat bekas penyakit yang dimaksud, ia langsung memeluk ‘Uwais dan bekata kepadanya, “Engkaulah orang yang diceritakan Rasulullah SAW. Mohonkanlah ampunan untukku!”
“Aku memohonkan ampunan untukmu wahai Amirul Mukminin?”Tanya ‘Uwais keheranan.
“Ya,ya benar!”

Khlifah Umar pun terus mendesak ‘Uwais agar ia memintakan ampunan untuk dirinya. Khalifah Umar sangat gembira saat ‘Uwais bersedia mendoakan dirinya.

Pembaca yang budiman! Kita akan bertanya-tanya dalam hati, kira-kira apa yang menjadi keistimewaan ‘Uwais al-Qarniy sehingga Rasulullah SAW menyuruh Umar bila suatu ketika bertemu ‘Uwais agar dia memohonkan ampunan (dan mendoakannya)?.

Memang tak ada riwayat yang menceritakan secara panjang lebar perihal diri ‘Uwais al-Qarniy. Yang kita dapatkan barangkali keterangan bahwa ‘Uwais adalah anak yang sholeh. Ia ingin selalu bebakti kepada ibunya dan tak ingin menyakiti hatinya. Tak heran, karena keinginannya bebakti kepada ibunya sangat besar, konon ia pernah menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah Al-Mukarramah untuk menghajika ibunya.

Allah Akbar…., Allah Akbar! Kita benar-benar merindukan anak-anak yang soleh dan sholehah seperti ‘Uwais al-Qarniy ini!


From : Kisah Abu Nawas dan Telur Emas ( Imam Musbikin)

0 komentar: